MAKALAH
SOSIAL INFORMATIC
Membahas tentang Folksonomi
Disusun oleh
Partini (1414023)
Firman Maulana (1414014)
SEKOLAH
TINGGI ILMU KOMPUTER BINANIAGA
BOGOR
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , kami panjatkan puja dan puji
syukur atas khadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Information System Project
Management membahas tentang Folksonomi.
Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah Information System Project Management membahas tentang
Folksonomi.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pesatnya perkembangan media sosial kini
dikarenakan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan hampir semua orang
memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah semua aktifitas yang
dilakukan setiap harinya, salah satunya penggunaan media sosial. Jika hanya
sekedar memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya
dengan media social di internet. Seorang pengguna media sosial bisa mengaksesnya
dengan menggunakan jaringan internet. Pengguna media sosial dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing,
media sosial adalah berbicara tentang bagaimana menjadi manusia biasa. Manusia
biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan
kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media
sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang
bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial
adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan
untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.
Dalam penggunaan media social, kita
mengenal istilah sebuah layanan bookmark sosial adalah layanan online terpusat
yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan, keterangan, mengedit, dan berbagi
bookmark dokumen web. Banyak layanan bookmark online manajemen telah
diluncurkan sejak tahun 1996, Lezat, didirikan pada tahun 2003, mempopulerkan
istilah "social bookmark "dan" tagging ". Tagging adalah
fitur yang signifikan dari sistem bookmark sosial, memungkinkan pengguna untuk
mengatur bookmark mereka dengan cara yang fleksibel dan mengembangkan kosakata
bersama yang dikenal sebagai folksonomi.
Folksonomi adalah sebuah metode untuk
menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag
tersebut umumnya merupakan hyperlink yang akan mengarahkan user pada sekumpulan
item yang berhubungan dengan tag tersebut. Bentuk tag tidak selalu harus berupa
teks, tetapi dapat juga berupa image. Sekumpulan tag yang saling terkait dengan
persamaan bentuk sering juga disebut tag cloud, umumnya tag cloud memiliki 30 hingga
150 tag. Penggunaan tag dalam media social internet sangat memudahkan para
penggunanya dalam mencari banyak referensi atau informasi yang dibutuhkan.
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen dalam mata kuliah Information System Project Management. Selain
itu, bagi diri kami pribadi makalah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam lingkup Stikom
Binaniaga maupun citivitas akademika yang lain.
1.2.2 Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas
tentang Folksonomi. Para pembaca yang dominan dari kaula mahasiswa bisa
digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga ke
depannya tercipta sumber daya manusia yang unggul.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN
TEORI
Ada banyak sekali pengertian daripada istilah
folksonomi. Berikut ini merupakan definisi – definisi folksonomi :
a) Folksonomi
itu sendiri adalah bentuk sederhana dari kosa kata bersama tidak muncul dalam
sistem bookmark sosial (folksonomy). Penandaan kolaborasi menunjukkan suatu
bentuk system yang komplek atau mengorganisir diri dinamika. Meskipun tidak ada
kosa kata terkontrol pusat untuk membatasi tindakan pengguna individu,
distribusi tag yang menggambarkan sumber daya yang berbeda telah terbukti untuk
berkumpul dari waktu ke waktu untuk stabil kekuatan hukum distribusi. Setelah
stabil seperti distribusi bentuk, kolerasi antara tag yang berbeda dapat
diperiksa untuk membangun grafik folksonomy sederhana, yang dapat secara
efisien dipartisi untuk mendapatkan bentuk kosakata masyarakat atau bersama.
Sementara kosakata tersebut menderita beberapa masalah informalitas dijelaskan
di bawah ini , mereka dapat dilihat sebagai muncul dari tindakan desentralisasi
banyak pengguna.
b) Folksonomi
adalah suatu sistem pengklasifikasian yang diturunkan dari praktik dan metode
pembuatan dan pengelolaan tag-tag secara kolaboratif, untuk menganotasi dan
mengkategorisasi konten praktik ini juga dikenal sebagai penge-tag-an
kolaboratif,klasifikasi sosial, pengindeksan sosial, dan pengetagan social.
Istilah Folksonomi merupakan gabungan lebur dari kata folk dan taksonomi.
c) Folksonomi
merupakan hasil Pengategorian oleh Pengguna. Secara demokratis pengguna
menerapkan tag sesuai dengan kecocokan mereka terhadap isi materi. Folksonomi
mengatasi kerumitan konsep kategori yang terstruktur formal dan bertingkat yang
disebut taksonomi. Kelemahan folksonomi tentunya ada, misalnya tidak luput dari
derau (noise), bisa terjadi ada banyak tag/label yang kosakatanya salah, namun
dengan prosesnya yang setara di antara semua user tag/label yang tidak cocok
akan sedikit dipakai, kecuali mungkin suatu saat ada terjadi abuse
besar-besaran terhadap sebuah tag/label.
2.2 KELEBIHAN
DAN KELEMAHAN FOLKSONOMI
Folksonomi
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya di media social,
diantaranya :
a)
Kelebihan Folksonomi
Dalam
dunia digital saat ini ruang penyimpanan data/dokumen semakin besar dan murah
serta melibatkan satuan data dalam skala ribuan hingga jutaan dalam sebuah
komputer personal. Folksonomi mempermudah pengguna dalam pencarian tanpa perlu
berpikir terlalu banyak. Ketika koleksi foto disimpan dan diatur menggunakan
perangkat lunak Picasa atau f-spot dengan ditempeli label oleh penggunanya maka
di saat melakukan pencarian pengguna cukup mencarinya dengan kata kunci keyword
yang mudah diingat, tanpa perlu mengingat nama berkas foto tersebut. Dunia
komputer dan komputasi telah semakin meringankan kerja manusia dan dunia
internet tumbuh mendemokrasikan interaksi dan kehidupan di antara penggunanya.
Dalam
dunia blog, folksonomi tag atau label sudah menjadi alat utama sebagai
metadata. Pencarian catatan dari jutaan blog di Technorati dimudahkan dengan
adanya tag. Setiap blog yang melakukan pingback ke server Technorati selain berisi
judul dan isi ringkas juga disertai dengan tag. Tag yang banyak dipakai
mengindikasikan kesepakatan tak tertulis tentang isi/materi catatan blog.
b)
Kelemahan Folksonomi
Dari
sudut pandang pencarian data, ada kelemahan seperti tag-sistem berbasis: tidak mengatur
standar kata kunci, sebuah folksonomi bukan dari kosa kata yang terkontrol,
tidak ada standar untuk struktur tag tersebut (misalnya, tunggal vs jamak,
kapitalisasi), mistagging akibat kesalahan ejaan, tag yang dapat memiliki lebih
dari satu arti, tag tidak jelas karena sinonim / antonim kebingungan, lazim dan
schemata tag pribadi dari beberapa pengguna, dan tidak ada mekanisme bagi
pengguna untuk menunjukkan hirarki hubungan antara tag.
2.3
CONTOH PENGGUNAAN FOLKSONOMI
Folksonomi
adalah salah satu tren media sosial yang sedang dan terus naik daun dan popular
sejak tahun 2004 dan patut diperhatikan di tahun 2005 sehubungan dengan
meningkatnya publik maya menggunakan tag atau disebut juga sebagai tagging.
Dalam
dunia fisik informasi, model pengkalisifikasian sudah lama diterapkan secara
hirarki dan dalam struktur linier. Lihat saja milis atau diskusi online maupun
ezine dan direktori web, mereka semua ditempatkan menurut suatu topik atau
content berdasarkan kategori (tagging).
Tetapi
akhirnya tagging seperti ini baru terlihat terasa fungsinya dalam trik
pemasaran online setelah dipopulerkan oleh beberapa situs yang memanjakan
publik lewat mekanisme tagging yang sangat mudah, misalnya Flickr
(http://flickr.com), yaitu situs web yang memudahkan Anda saling berbagai foto
berdasarkan tagging tertentu, atau situs web del.icio.us (http://del.icio.us/)
yang mirip dengan situs web Furl (http://furl.net).
Pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai tren tagging ini dalam
penggunaannya sebagai media advertising.
Folksonomi
akan menjadi peluang menarik bagi para e-marketer karena kemudahaan prakteknya
dalam membuat kategori bersama publik dengan menggunakan kata kunci (keywords)
yang bebas Anda pilih.
Pada
prakteknya folksonomi mengacu kepada suatu kelompok orang yang sedang
bersama-sama dan secara spontan mengatur suatu content online informasi
berdasarkan suatu kategori, tetapi patut diingat ini berbeda sekali dengan
metode pengklasifikasian dalam dunia fisik yang menggunakan metode faceted
classification.
Karena
fenomena folksonomi ini khususnya dapat diterapkan untuk komunitas content maya
yang tidak menganut struktur hirarki linier dalam pengklasifikasian.
Dan
umumnya mereka yang menggunakan pengkategorian ini (tagging) adalah pengguna
utamanya, sehingga ini akan membentuk suatu model informasi konseptual yang
lebih presisi, akurat dan relevan. Hal ini dapat Anda lihat dengan menggunakan situs website
Furl.net dan menempatkannya dalam arsip online Anda, dan orang lain pun bisa
memanfaatkannya untuk riset pula, bukankah pengkategorian ini lebih akurat dan
relevan mengingat Anda bukan hanya pembuatnya melainkan orang lain juga yang
sering menggunakan arsip online informasi tersebut dapat merasakan manfaatnya?
Nah
tren ini akan semakin Anda jumpai di dunia maya, mengingat banyak situs web
akan semakin mengadopsi penggunaan tags untuk menciptakan suatu struktur yang
lebih berpusat pada content yang dikerjakan bersama-sama dengan publik seperti
yang diingatkan oleh web Technorati pada peluncuran 1a tagging mechanism
perdananya yang bisa dijenguk di (http://www.technorati.com/tag/) namun dalam
konteksnya untuk dunia blogs.
Dan
situs web lain yang bukan blog seperti portal news seputar open source seperti
OhMyNews (http://www.ohmynews.com/), juga sudah memasukkan struktur dalam
bentuk tag, termasuk juga MetaFilter.com dan indeks dari blogs (http://www.technorati.com/)
BAB 3 PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari paparan atau penjelasan pada makalah ini,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode folksonomi adalah model
pengorganisasian informasi dan aplikasi khususnya untuk situs-situs web yang
memiliki content yang besar dan visitors tidak perlu ragu-ragu apakah informasi
yang dicari relevan atau tidak, mengingat informasi yang dicari tersebut pun
ditampilkan dari informasi yang telah dikumpulkan oleh periset sebelumnya.
Sehingga hal ini membentuk suatu network informasi yang sangat sangat relevan.
Kita dapat melihat betapa indahnya jika
semakin banyak orang di Indonesia memahami apa itu tags, dan cara kerjanya dan
mengapa itu sangat penting, maka referensi pun dapat diperoleh dari dunia
folksonomi, seperti misalnya Anda seorang reporter atau wartawan berita dan
Anda menggunakan Technorati untuk mencari berita-berita terkini dengan topik
“current affairs”, maka Anda akan disuguhkan dengan posting blogs, foto dan
info terkini yang di-tagging oleh technorati berdasarkan tag tersebut.
Atau contoh lain misalnya Anda masuk ke situs
web Moco Loco (MocoLoco.com) yang merupakan situs web majalah desain
kontemporer, sudah ada 171 orang yang mengerjakan informasi seputar kata
“design”, artinya jika Anda seorang desainer, bukanlah lebih mudah untuk
mencari informasi yang sudah diriset oleh mereka seputar konteks desain?
Jadi intinya folksonomies adalah peluang
bagus bagi para marketer, periset, reporter, kaum PR dan lain sebagianya.
Pantas dimanfaatkan segera. Jika Anda belum pernah Anda menggunakannya, cobalah
untuk memnafaatkan dunia folksonomi ini untuk kebutuhan Anda dalam mencari
banyak informasi yang Anda butuhkan.
3.2
SARAN
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis masih perlu banyak belajar lagi dalam membuat
makalah. Dengan demikian, penulis
berharap kepada pembaca agar memberikan saran dan kritik terhadap makalah ini.
Penulis juga meminta maaf jika tedapat kata-kata yang kurang berkenan dalam
penulisan makalah ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi
referensi dan bermanfaat bagi para pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar